Lintasan Jawa-Bali Siaga Cuaca Ekstrem di Arus Balik Lebaran 2025
2 min read
Lintasan Jawa-Bali Siaga Cuaca Ekstrem di Arus Balik Lebaran 2025
Cuaca ekstrem jalur Jawa-Bali diperkirakan akan menjadi tantangan utama dalam arus balik Lebaran 2025. BMKG telah merilis peringatan dini mengenai potensi hujan deras, angin kencang, dan petir yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah sepanjang jalur tersebut.
Puncak Arus Balik dan Ancaman Bencana
Diperkirakan, puncak arus balik terjadi pada H+2 hingga H+5 Lebaran. Pada periode ini, ribuan kendaraan akan melintasi jalur tol Trans Jawa, jalur Pantura, hingga jalur selatan yang mengarah ke pelabuhan penyeberangan seperti Gilimanuk dan Ketapang.
Lebih lanjut, BMKG menegaskan bahwa kondisi atmosfer yang tidak stabil berpotensi memicu bencana seperti banjir, longsor, serta pohon tumbang. Ini bisa sangat membahayakan, terutama bagi pengemudi kendaraan pribadi yang melintasi area pegunungan atau daerah rawan bencana.
Tindakan Antisipatif dari BMKG dan ASDP
Sebagai respons, BMKG meminta masyarakat untuk menunda perjalanan jika cuaca memburuk. Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry juga telah menyiapkan beberapa skenario darurat, termasuk pembatasan jadwal kapal dan pengaturan sistem antrean di pelabuhan.
Apabila kondisi angin dan ombak meningkat, penyeberangan bisa saja dihentikan sementara. Hal ini tentu akan berdampak pada antrean kendaraan yang menyeberang dari dan ke Pulau Bali.
Pemerintah dan Polisi Siapkan Jalur Alternatif
Selain itu, Kementerian Perhubungan dan kepolisian telah bersinergi untuk mengatur rekayasa lalu lintas selama arus balik. Petugas disiagakan di titik-titik rawan macet dan rawan bencana. Sistem buka-tutup jalan serta jalur alternatif juga disiapkan demi menjaga kelancaran.
Lebih jauh, masyarakat diminta mengikuti arahan petugas dan tidak memaksakan perjalanan saat kondisi cuaca tidak mendukung. Edukasi kepada pemudik juga terus dilakukan melalui berbagai platform digital dan media sosial.
Tips Aman untuk Pemudik
Bagi pemudik yang akan melintasi jalur Jawa-Bali, ada baiknya memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Kedua, bawa perlengkapan darurat seperti obat-obatan, makanan, serta peta offline. Ketiga, pantau selalu informasi dari BMKG dan pihak kepolisian.
Terakhir namun tidak kalah penting, hindari waktu perjalanan malam saat cuaca tak bersahabat. Jika perlu, manfaatkan rest area untuk beristirahat dan hindari berkendara saat tubuh lelah.
Baca juga : Saham Sinarmas Land Melonjak Setelah Umumkan Delisting di Bursa Singapura