Orang Tua di Inggris Tuntut TikTok Usai Remaja Meninggal Karena Challenge
2 min read
Orang Tua di Inggris Tuntut TikTok Usai Remaja Meninggal Karena Challenge
Kasus tragis ini kembali memicu kontroversi terkait dengan TikTok. Orang tua seorang remaja di Inggris menggugat platform media sosial itu setelah anak mereka meninggal akibat mengikuti tantangan viral. Mereka berpendapat bahwa TikTok harus bertanggung jawab atas adanya tantangan berbahaya yang ada di platform tersebut.
Tantangan Berbahaya di TikTok Memicu Tragedi
Tantangan atau “challenge” sering menjadi tren di media sosial. Sayangnya, beberapa tantangan ini bisa berbahaya dan berisiko tinggi. Salah satunya adalah tantangan yang menantang para remaja untuk melakukan tindakan berbahaya. Beberapa dari tantangan tersebut dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian.
Dalam insiden terbaru, seorang remaja berusia 14 tahun di Inggris meninggal setelah mencoba tantangan tersebut. Meskipun video tantangan itu telah dihapus, dampaknya tetap besar bagi keluarga korban. Orang tua sang remaja merasa bahwa TikTok harus bertanggung jawab dan lebih hati-hati dalam mengawasi konten yang beredar.
TikTok Harus Bertanggung Jawab
TikTok merupakan salah satu platform terbesar yang digunakan oleh remaja. Namun, banyak pihak mengkritik TikTok karena kurangnya pengawasan terhadap tantangan berbahaya yang viral. Meskipun perusahaan telah menghapus beberapa video, tantangan tersebut sering kali tetap menyebar dengan cepat. Bahkan, konten berbahaya dapat ditemukan di platform lain.
Keluarga korban menuntut agar TikTok lebih bertanggung jawab dalam memonitor jenis tantangan yang dapat beredar di platform. Mereka merasa bahwa TikTok harus memiliki sistem yang lebih efektif untuk melarang tantangan berisiko yang bisa membahayakan penggunanya, terutama anak-anak dan remaja.
Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah
Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang mengkritik TikTok atas kelalaian dalam memantau tantangan berbahaya. Beberapa organisasi yang peduli dengan keselamatan anak juga mengecam platform tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam mengatur platform media sosial agar tidak ada lagi tantangan yang membahayakan keselamatan remaja.
Pemerintah Inggris juga mulai mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat untuk platform media sosial, termasuk TikTok. Legislator menganggap ini sebagai kesempatan untuk meninjau kebijakan perlindungan anak di dunia digital. Mereka berharap langkah ini dapat melindungi anak-anak dari konten berbahaya yang ada di internet.
TikTok Berjanji Menangani Masalah Ini
TikTok sudah memberikan pernyataan terkait kasus ini. Mereka menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi penggunanya. TikTok menyebutkan bahwa mereka memiliki kebijakan ketat terhadap konten berbahaya. Mereka juga berjanji akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangani masalah ini.
Namun, banyak pihak yang merasa TikTok perlu melakukan lebih banyak langkah preventif. Kecepatan platform dalam menghapus video tantangan berbahaya perlu diperbaiki. Pihak keluarga korban berharap kejadian ini bisa mendorong TikTok untuk lebih bertanggung jawab.
Kesimpulan: Perlunya Pengawasan Ketat terhadap Konten Digital
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan anak di dunia digital. Meskipun TikTok memiliki kebijakan untuk menghapus konten berbahaya, tantangan semacam itu masih bisa menyebar. Oleh karena itu, platform media sosial perlu bertanggung jawab lebih besar dalam mengawasi konten yang beredar. Ini bukan hanya soal menghapus video, tetapi mencegah tantangan berbahaya sejak awal.
Keluarga korban berharap kasus ini menjadi titik balik. Mereka ingin agar lebih banyak tindakan preventif diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, orang tua juga perlu lebih waspada terhadap aktivitas online anak-anak mereka.
Baca juga :聽Jisoo BLACKPINK Jadi Artis Korea Tercantik Menurut Penggemar