Jejak Pagi Nusantara

Mencatat Jejak Berita, Dari Nusantara ke Dunia

Nyepi di Bali? Ini Aturan yang Harus Dipatuhi Wisatawan

3 min read
Nyepi di Bali? Ini Aturan yang Harus Dipatuhi Wisatawan

Nyepi di Bali? Ini Aturan yang Harus Dipatuhi Wisatawan

Setiap tahun, Bali merayakan Nyepi, hari suci dalam kalender Hindu Bali yang dikenal sebagai Hari Raya Nyepi. Bagi wisatawan yang berencana berlibur ke Bali pada saat Nyepi, penting untuk memahami aturan yang berlaku. Nyepi bukan hanya hari libur biasa, tetapi juga hari refleksi spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali. Selain itu, pada hari tersebut, sejumlah aktivitas di Bali akan terhenti total. Untuk memastikan perjalanan liburan Anda tetap menyenangkan, simak aturan yang harus dipatuhi wisatawan saat Nyepi di Bali.

1. Ketahui Tentang Hari Nyepi

Nyepi adalah hari raya yang dilaksanakan dengan serangkaian ritual spiritual, di mana umat Hindu Bali melakukan catur brata penyepian, yaitu berdiam diri, tidak bekerja, tidak bepergian, tidak menyalakan api, dan tidak melakukan hiburan. Hari ini dipenuhi dengan suasana tenang dan sunyi, dan kegiatan luar ruangan sangat dibatasi.

2. Tidak Ada Transportasi Umum

Pada Hari Nyepi, seluruh transportasi umum di Bali, termasuk taksi, ojek online, dan bus, tidak beroperasi. Bandara Ngurah Rai juga akan tutup selama 24 jam pada hari tersebut, dimulai dari pukul 06.00 WITA hingga 06.00 WITA keesokan harinya. Wisatawan yang sudah merencanakan penerbangan pada hari tersebut disarankan untuk mencari alternatif transportasi atau mengatur penerbangan sebelumnya.

3. Larangan Bepergian di Luar Penginapan

Wisatawan yang menginap di Bali pada hari Nyepi diminta untuk tidak keluar dari hotel atau penginapan mereka. Selama Nyepi, jalanan Bali akan sepenuhnya sepi dan hanya beberapa petugas keamanan yang berpatroli untuk menjaga ketertiban. Bepergian di luar penginapan akan dikenakan sanksi. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah menyiapkan aktivitas di dalam hotel atau penginapan.

4. Tidak Ada Aktivitas Hiburan

Seluruh tempat hiburan seperti bar, restoran, dan klub malam akan ditutup pada Hari Nyepi. Wisatawan yang ingin menikmati suasana Bali sebaiknya merencanakan aktivitas sebelum Nyepi, seperti menikmati keindahan alam Bali atau berkunjung ke pura. Sebagian besar hotel juga menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam area penginapan.

5. Menghormati Keheningan dan Ketentraman

Selama Nyepi, warga Bali mematuhi ketenangan yang menjadi inti dari perayaan ini. Wisatawan diharapkan untuk menghormati nilai-nilai tersebut dengan menjaga kebisingan dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu suasana sunyi. Meskipun Anda bisa menikmati waktu santai di penginapan, penting untuk menghormati keheningan sekitar.

6. Persiapkan Diri Sebelumnya

Bagi wisatawan yang berencana datang ke Bali selama Nyepi, sangat disarankan untuk membeli segala kebutuhan sehari-hari sebelum Hari Nyepi tiba. Selama periode Nyepi, sebagian besar toko akan tutup, sehingga Anda harus mempersiapkan semua barang yang diperlukan sebelumnya. Pastikan Anda sudah memesan tiket penerbangan atau transportasi dengan baik.

7. Kehadiran Ogoh-Ogoh Sebelum Nyepi

Sebagai bagian dari perayaan Nyepi, Bali juga menggelar parade ogoh-ogoh pada malam hari menjelang Nyepi. Ogoh-ogoh adalah patung besar yang terbuat dari bahan ringan dan dihias dengan warna-warni yang mencolok, yang melambangkan roh jahat yang harus dibuang. Ini adalah kesempatan langka bagi wisatawan untuk melihat tradisi unik ini. Namun, perlu diingat bahwa parade ogoh-ogoh hanya berlangsung pada malam hari sebelum Nyepi.

Kesimpulan

Nyepi di Bali adalah pengalaman spiritual yang tidak hanya dihormati oleh penduduk lokal tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya Bali yang harus dihargai oleh wisatawan. Memahami aturan yang berlaku selama Nyepi akan memastikan Anda dapat menikmati liburan dengan nyaman dan aman. Pastikan Anda merencanakan perjalanan Anda dengan baik, mematuhi semua aturan, dan menghormati ketentraman Bali pada hari yang istimewa ini.

Baca juga : Ungkap Kondisinya, Zhao Lusi Akui Berawal dari Meremehkan Depresi